18, Nov 2023
Museum Radio dan Teknologi di Huntington Virginia Barat 

Museum Radio dan Teknologi di Huntington Virginia Barat -Museum radio dan teknologi merupakan salah satu keberadaan dari museum yang terletak di Huntington Virginia Barat. Museum yang satu ini telah mencakup adanya kelahiran serta perjalanan dari pertumbuhan komunikasi hingga hiburan elektronik yang juga termasuk dengan pemerannya secara langsung.

Pada saat memasuki museum radio dan teknologi ini tidak dikenakan biaya sebesar pun alias gratis untuk tiket masuknya. Sehingga siapapun bisa melihat adanya secara panjang kemunculan radio hingga dikenal secara luas oleh masyarakat.

Fitur Museum Radio

Toko radio dari tahun 1920-an sampai 1930-an yang telah dimulai dengan adanya sebuah dari reproduksi musik mekanis pada saat memasuki era listrik. Dalam hal ini tentunya bisa mempelajari bagaimana timbulnya komunikasi secara nirkabel tersebut bisa dimulai dengan penggunaan radio kristal yang memiliki fungsi serta demonstrasinya merupakan celah dari percikan yang putar.

Ruang pamer di tahun 1940-an sampai 1950-an yang dapat dikunjungi di bagian ruang pamer untuk toko radio serta televisi khas yang tersedia di zaman itu. Selain itu juga terdapat radio tabung hingga transistor, pesawat televisi, perekam kabel dan pita hingga meja putar yang disertai tuner antik.

Dari tampilan komprehensif untuk mainan yang sudah ada di tahun 1950-an berasal dari AC Gilbert Company yang termasuk dari adanya perangkat erector, perangkat kimia, lab energi atom Gilbert serta mikroskop. Bahkan juga terdapat layar komputer sebagai sebuah garis waktu di bagian komputer desktop yang berasal dari IMSAI ke Mac dan Lisa yang bisa dilihat dari adanya hard drive 7 MB yang ukurannya sebesar koper.

Toko souvenir yang menyediakan pakaian, buku dan majalah, mainan, radio antik dan reproduksi serta beberapa fonograf model lantai Victoria yang telah dilakukan penjualan dengan adanya piringan hitam. Museum juga terdapat fitur ham dan radio gelombang pendek di mana untuk penerima serta pemancar gelombang pendek seperti yang sudah digunakan oleh jam serta penghobinya, The Big H’S, Hallicrafters, hammarlund dan health and national.

Tampilan komunikasi militer yang berisikan terkait berbagai radio militer hingga peralatan komunikasi yang sudah sangat lengkap di dalam museum radio dan teknologi tersebut. Fitur lain yang juga ditambahkan yaitu radio ham modern sebagai salah satu stasiun radio amatir WV8MRT yang nantinya bisa dioperasikan oleh setiap para pengunjung yang sudah memiliki lisensi.

Selain itu juga terdapat ketersediaan ruang kelas radio untuk memberikan fasilitas dalam proses pengajaran tentang elektronika yang termasuk pada alat uji serta peraga sirkuit ilustratif. Adanya sekolah Harveytown tentunya bisa ditemukan oleh anak-anak yang telah duduk di kelas pada saat gedungnya masih sekolah dasar dari tahun 1920-an sampai 1970-an.

Radio DJ Studio merupakan sebuah studio penyiaran yang memiliki fungsi layaknya digunakan oleh disc jockey dengan pemintalan piringannya sejak awal 1956 sampai akhir 1990-an dengan dudukan di bagian konsol serta akan melihat bagaimana rasanya. Terdapat ruang penyiaran yang sudah dilengkapi dengan peralatan siaran radio serta TV yang sudah termasuk dengan pemancar AM 5000 watt besar yang sudah ada sejak tahun 1930-an dengan perekam, papan kontrol, kamera serta lonceng NBC yang sudah sangat terkenal pada saat itu.

Halo of Fame penyiaran Virginia barat yang tentunya dapat menghormati bagi para warga Virginia barat tersebut yang memang sudah memiliki peranan sangat penting dalam sejarah di dunia penyiaran untuk museum radio dan teknologi tersebut. Museum juga menyediakan perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai buku bacaan, majalah hingga publikasi lain yang berhubungan secara langsung terkait radius serta elektronik.

Dalam hal ini juga mempunyai koleksi secara manual dari ketersediaan layanan HW Sam’s serta Ryder yang telah hampir sangat lengkap di perpustakaan ini untuk digunakan oleh para semua anggota yang ingin menggunakannya. Di Museum bahkan juga dilengkapi dengan adanya auditorium serta panggung yang nantinya biasanya digunakan untuk acara penjualan secara lelang serta Swap Meets yang nantinya dapat diadakan di Museum radio dan teknologi tersebut dalam 3 kali untuk 1 tahun.

Dari panggung yang telah dimilikinya tentunya dapat menghadirkan adanya sebuah upacara hall of Fame yang dilakukan secara tahunan dengan adanya teater radio dinner.fasilitas yang telah disediakan tersebut juga dilengkapi dengan adanya dapur yang pastinya memberikan kedekatan untuk menyediakannya sebagai tempat persewaan pada sebuah acara pribadi yang ingin dilangsungkan.

Keberadaan dari museum ini terletak di 1640 Florence Avenue yang tepatnya berada di kawasan Harveytown di Huntington Virginia Barat. Dari museum radio dan teknologi itulah yang menjadi salah satu yang terbesar dari semua jenisnya yang berada di Amerika Serikat bagian timur dengan dukungan luas areanya melebihi dari 10.000 kaki persegi.

Salah satu bagian utama dari keberadaan museum radio dan teknologi ini memang telah didedikasikan untuk hall of Fame pada sebuah penyiaran di Virginia Barat. Virginia barat juga telah membanggakan adanya banyak orang yang memiliki peranan sangat penting di hari-hari awal perjalanan sejarah pada sebuah penyiaran yang membuatnya tersimpan secara resmi di museum radio dan teknologi tersebut.

Dari adanya buku cerita, gambar serta dinding nama telah menyediakan adanya sebuah area yang memberikan ketertarikan tersendiri dari sebuah museum radio dan teknologi di kawasan Virginia barat ini untuk para pengunjung yang ingin mendatanginya. Dengan demikian bagi siapapun yang datang ke Huntington Virginia barat tentunya bisa melihat area museum radio dan teknologi yang menyediakan adanya sejarah dari mula kehadiran penyiaran sampai banyak dikenal oleh masyarakat secara luas.

 

22, Dec 2022
Sejarah Museum Radio Antik di Bandung

Sejarah Museum Radio Antik di Bandung – Bentuk dari radio zaman dulu memiliki ukuran yang tidak terlalu menarik seperti kehadiran radio saat ini. Akan tetapi, tidak mengurangi fungsi dari radio yang digunakan dalam memberikan siaran informasi khusus hiburan dan berita dengan bentuk yang beragam.

Museum radio membawa sejarah panjang hingga memperlihatkan perjalanan radio dalam menyampaikan informasi. Salah satunya dari peninggalan museum radio antik sebagai bukti sejarah yang berada di kota Bandung.

Perkembangan Museum di Bandung

Sejarah dari perkembangan radio menghadirkan merek Philips sebagai dominasi radio yang telah diproduksi di Indonesia dengan pabrikannya asal Belanda. Dalam hal ini, dituliskan adanya konstruksi pada pemancar radio gelombang yaitu Long Wave yang dibangun di Malabar Bandung tahun 1917.

Setelah dilakukan pengujian, sejak Oktober 1922 telah terjadi komunikasi pertama kalinya antara Hindia Belanda dan Nederlands. Pendirian radio pertama kalinya dipimpin oleh seorang teknisi Belanda yaitu Cornelius Johannes de Groot. Ia mencapai keberhasilannya dalam memimpin keseluruhan proses pembangunan sampai akhir di tahap peresmian yang dilakukan pada 5 Mei 1923. Peresmian pembangunan radio ini dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Dirk Fock. Kemudian, keberadaan dari radio Malabar melakukan pembukaan jasa komunikasi untuk umum yang ditujukan terhadap warga Belanda di Indonesia. Lalu, membuat ide dengan ungkapan yang cukup terkenal yaitu Hallo Bandung.

Sejarah radio mengalami perjalanan yang cukup panjang sehingga tidak heran jika diabadikan di dalam museum. Radio menjadi pemancar ark yang kuat di dunia.
Stasiun untuk radio ini sudah dilengkapi peralatan khususnya pemancar buatan dari telefunken yang dihadirkan oleh Jerman dan memiliki kekuatan daya hingga 3,5 megawatt. Kemampuan yang dimiliki oleh radio Malabar memberikan kemudahan dalam menjalin komunikasi ke Belanda.

Jenis komunikasi yang dilakukan menggunakan komunikasi nirkabel pertama kalinya di tahun 1917 yang bagus di dunia. Sehingga kemampuannya sendiri mampu menjangkau jarak antara dunia yang dilakukan Indonesia dan Belanda. Padahal, untuk jarak antara dua negara tersebut melebihi 12.000 km. Radio Malabar diresmikan untuk beroperasi sejak 5 Mei 1923.

Sejak inilah, menjadi awal dorongan baru atas perkembangan dari produksi rakitan radio yang dilakukan di Indonesia dan Belanda di tahun 1926 dan 1928. Setelahnya, muncul adanya beberapa produk yang diperjualkan ke Indonesia diantaranya Radio Goldberg, Nova, NSF, Java Radio dan yang lainnya. Akan tetapi, lebih banyak dilakukan ekspor Philips yang menghadirkan tipe 2802. Di tahun 1927 terdapat radio penyiaran Philips yang mulai menghadirkan konten hiburan dan informasi dari Nederlands untuk didengarkan oleh masyarakat di Indonesia.

Menariknya, Ratu Wilhelmina menyiarkan secara langsung melalui radio yang tersedia. Hingga pada akhirnya, Philips telah menguasai pasar untuk ketersediaan informasi melalui radio di Indonesia pada saat itu. Adanya berbagai macam pilihan tipe, hadirnya radio yang memiliki ukuran besar dijadikan sebagai koleksi untuk warga Belanda di Indonesia hingga orang-orang kaya. Pada saat Jepang memiliki kekuasaan di Indonesia, kegiatan impor radio dihentikan sejak tahun 1941.

Produksi Philips juga dihentikan sesudah Belanda melakukan penguasaan terhadap Jerman. Akan tetapi, Philips melakukan hal secara sembunyi untuk menghadirkan radio yang ukurannya lebih kecil dengan tipe 208U ditambahkan dengan lampu penerang.

Pada saat perang dunia telah berakhir, Philips kembali lagi dengan melakukan produksi radio pada selembaran papan yang mempunyai satu band di tahun 1947. Ketika terjadi perang kemerdekaan yang dilakukan oleh pejuang Indonesia, adanya radio ini dijadikan sebagai alat koordinasi dalam menunjang kegiatan pertempuran.

Selain itu, juga berfungsi dalam menerima perintah yang diberikan oleh Jenderal Soedirman. Jenderal ini memanfaatkan radio Philips Kompas BX376 A yang merupakan radio ikonik dengan ukuran fleksibel untuk dibawa ke mana saja.

Soedirman juga menggunakan radio yang difungsikan untuk melakukan pemantauan guna melihat kondisi politik dan meluaskan informasi secara detail terkait pendidikan di Indonesia. Sampai saatnya Indonesia telah merdeka, untuk merk Philips masih banyak diminati oleh kalangan masyarakat sebagai radio yang menawarkan kualitas terbaik dan tidak heran jika di museumkan sebagai kenangan.

Radio Buatan Indonesia

Museum radio tentunya memiliki radio tertua yang berhasil dibuat oleh orang Indonesia. Radio tersebut yaitu radio Philips dengan proses pembuatannya dilakukan di tahun 1938.

Para pengunjung yang datang ke museum dapat menyaksikan adanya radio buatan Indonesia di tahun 1950. Hadirnya radio buatan Indonesia sebagai bentuk atraksi yang banyak digandrungi oleh kalangan pengunjung.

Radio yang dihadirkan sangat mirip dengan radio yang telah digunakan oleh Jenderal Soedirman saat terjadi perang Gerilya. Radio Rallin yang dibuat oleh orang Indonesia ini sudah ada sejak tahun 1950.

Tujuan Didirikan Museum Radio Antik

Bagi pegiat radio tentunya dengan mengoleksi radio antik memang memberikan kesan yang berbeda. Di museum radio antik Kota Bandung ini tersedia kumpulan beberapa radio antik yang ditemukan sejak tahun 2015. Tujuan dilakukan koleksi terhadap radio antik dan pendirian museum di kota Bandung. Nantinya, bisa mendukung proses pelestarian sejarah Indonesia dengan melihat kumpulan radio di masa lalu.

Ketika datang ke museum radio antik tidak hanya melakukan kegiatan pengamatan saja, para pengunjung juga bisa menikmati keindahan pemandangan gunung. Museum radio antik ini merupakan salah satu museum pribadi yang dihadirkan oleh seseorang dengan ketersediaan tempat berdiskusi hingga spot foto yang menarik.

Itulah sejarah panjang dari perkembangan radio di kota Bandung. Dari sejarah radio menghadirkan museum pribadi radio antik di kota Bandung yang menyimpan banyak koleksi.

 

18, Mar 2022
Intip Museum Radio Antik di Kota Bandung yang Penuh Sejarah

Intip Museum Radio Antik di Kota Bandung yang Penuh Sejarah – Museum umumnya dijadikan sebagai tempat untuk mengenang peristiwa sejarah. Dengan adanya museum, seseorang bisa memperluas wawasannya. Ada berbagai jenis museum, salah satunya adalah museum radio. Telah diketahui, radio ini tidak serta merta masuk ke Indonesia.

Penyebaran radio memiliki sejarah panjang. Di Indonesia sendiri ada hari untuk memperingatinya, yaitu Hari Radio Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 11 September. Museum radio yang ada di kota Bandung kemudian dibangun.

Lokasi dan Pencetus Museum Radio

Museum radio ini dinamakan sebagai Museum Radio Antik yang berlokasi di Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat. Pencetusnya adalah Denny Kusumah.

Latar Belakang Pendirian Museum Radio

Denny Kusumah mendirikan museum radio dilatarbelakangi oleh kecintaannya terhadap barang-barang antik. Denny juga mendirikannya untuk mengenang sejarah masuknya sarana radio ini pada tahun 1938-1978.

Denny mulai mengoleksi radio antik sejak 2015 silam. Dari yang awalnya hanya beberapa koleksi radio saja, kini berjumlah ratusan radio telah ia kumpulkan.

Akhirnya, Denny Kusumah membuat museum radio dalam rangka untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah radio yang punya banyak makna bagi kemerdekaan Indonesia. Museum tersebut telah dibuka mulai Februari 2021.

Koleksi Museum Radio Antik dan Bersejarah

Sesuai dengan namanya, museum ini menyajikan berbagai model radio dari bentuk awalnya hingga radio buatan Indonesia. Radio antik yang ada di museum tersebut sekitar 200 radio.

Ada berbagai bentuk yang memanjakan mata dan terkesan eye-catching mulai dari ukuran kecil hingga besar. Warna dari radio tersebut juga sangat unik dan terlihat klasik.
Disana, Anda bisa menemukan radio tertua yang dinamakan Radio Philips. Radio Philips di museum tersebut merupakan produksi yang dibuat pada tahun 1938. Ada juga radio buatan Indonesia yang dibuat pada tahun 1950.

1. Radio Philips Antik dan Sejarahnya
Radio Philips ini sebenarnya telah masuk ke Indonesia pada tahun 1895, ketika masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, perdagangan di Indonesia untuk yang pertama kalinya adalah lampu.

Pabrik lampu tersebut didirikan di Surabaya dengan nama NV Philips Fabricage en Handelsmaatschappij. Selanjutnya, sarana penerima radio ditambahkan di pabrik tersebut kemudian dipindahkan di Bandung.

Di Indonesia sendiri, radio merupakan alat yang penting di masa penjajahan. Radio dijadikan sebagai alat komunikasi dan memberikan informasi penting terkait kebijakan tertentu.

Saat Indonesia merdeka, radio memainkan peran penting untuk menyiarkan proklamasi kemerdekaan ke seluruh warga negara Indonesia. Selain itu, radio juga dijadikan sebagai alat propaganda yang efektif untuk menggulingkan penjajahan.

Pada masa itu, banyak sekali model radio yang digunakan. Contohnya adalah:
* Philips
* Erres
* Grundig
* Telefunken
* Galindra
* Ralin
* Maphira

Radio tersebut menjadi saksi bisu berdirinya Republik Indonesia tercinta. Salah satu yang terkenal ini adalah radio Philips. Brand Philips ini sudah sangat melekat di hati orang Indonesia.

Terutama pada era 1950-an sampai 1970-an saat dimana merk ini menjadi sangat unggul dan belum terhempas oleh industri Jepang. Radio ini telah dibuat di produksi di beberapa negara. Dengan demikian, dibuatlah kode-kode tertentu untuk membedakan asal pabriknya.
Kode X adalah kode yang paling umum dan dibuat di Belanda dan Belgia. Sedangkan radio Philips yang dibuat di Indonesia diberi nama kode IN.

2. Radio Ralin Buatan Indonesia
Selain ada radio tertua di Museum Radio Antik ini, ada juga radio buatan Indonesia. Radio ini dinamakan Radio Ralin BI Amply, Indonesia yang dibuat pada tahun 1950. Radio ini menjadi benda favorit yang ingin dilihat pengunjung.

Bentuk dari radio Ralin cukup unik yaitu berbentuk seperti tabung besar dengan kesan antik yang menjadikan pecinta vintage dengan mudah langsung menyukainya. Radio ini biasa menangkap siaran MW.

Selain itu, ada juga radio yang mirip dengan radio yang pernah dipakai Jenderal Sudirman pada masa perang gerilya yaitu tahun 1946. Banyaknya sejarah di balik radio tersebut menjadikan pengunjung yang cinta tanah air mengetahuinya.

Koleksi Jenis Radio Lainnya

Selain radio terkenal di atas, ada juga koleksi radio jenis lainnya yang tak kalah bersejarah dan tergolong radio langka, yaitu sebagai berikut:
* Gatot kaca, Belanda (1954).
* Radio Robin, Indonesia (1955).
* Radio Bung Karno, Belanda (1950).
* Radio Nasional Radiograph, AS (1950).
* Radio Marconi, Italia (1950).
* Radio Telefunken Caprice 7041 W, Jerman (1960).
* Hallicralters TW, AS (1956).
* Radio Telefunken Gavotte 7, Jerman (1956).

Fasilitas Lain di Museum Radio

Selain menyajikan berbagai model radio yang unik, pengunjung dapat menikmati beberapa fasilitas lain yang menarik. Disana, ada pemandangan gunung yang memanjakan mata. Bagi anak muda juga tidak perlu khawatir karena museum ini tidak akan membosankan.

Di museum radio ada tempat untuk berswafoto sehingga bisa dibuat sebagai kenang-kenangan dan cocok untuk dibagikan di sosial media.

Di museum radio ini tidak hanya menyajikan pameran radio, tapi ada juga acara lelang yang bisa diikuti oleh pengunjung. Jika ingin mengoleksinya, pengunjung dapat menghadiri pameran di Herbal House The Lodge Bandung.

Antiqueradiomuseum – Museum radio di Kota Bandung sarat akan sejarah yang perlu diketahui. Beberapa diantara ternyata menjadi saksi bisu perjuangan Indonesia. Dengan adanya museum radio ini membuat kita sebagai warga negara Indonesia semakin mencintai tanah air dan memperluas wawasan.