Sejarah Pembentukan Radio Dunia dan Penerapan Teknologinya

Sejarah Pembentukan Radio Dunia dan Penerapan Teknologinya – Radio merupakan bentuk hasil dari teknik elektronik yang telah didirikan lebih awal sebagai media massa. Sejarah dalam pembentukan radio melalui proses yang panjang mulai dari tahap uji coba hingga perkembangan di masa modern saat ini.

Perkembangan radio dari masa ke masa membuat pendirian museum menyimpan sejarah radio tua hingga saat ini. Koleksi radio dapat dilihat di berbagai museum yang ada di dunia dengan sejarahnya masing-masing.

Sejarah Pembentukan Radio di Dunia

Pendirian radio pada mulanya dilakukan uji coba oleh Albert Turpiah sejak tahun 1894. Pada tahapan ini menambahkan alat untuk suara Hertz dengan penggunaan satu pesawat telepon yang bisa memberikan siaran serta menerima sinyal radio yang memanfaatkan kode morse.

Kesuksesan ini membuat penciptaan baru prasyarat bagi para ilmuwan yang dilakukan tahun 1895 sampai 1904. Idenya mampu membuat alat untuk menyiarkan informasi menggunakan gelombang pesawat pemancar dan elektronik yang dipergunakan dalam jarak dekat.

Pembentukan radio di dunia ditandai adanya kemajuan terhadap teknologi di tahun 1990 dengan adanya perkembangan penyiaran radio dunia. Hal ini terlihat dari kehadiran pesawat perekaman pertama kalinya yang menghadirkan frekuensi.

Saat inilah banyak orang Jerman yang telah menggunakan Radio dalam menjalankan sebuah bisnis saat dilakukan pembangunan pos radio perdagangan tanpa kabel pertama kalinya di pulau Borkum.

Di tahun 1903, keseluruhan informasi yang berhubungan dengan perang Rusia dan Jepang sudah disiarkan dan dapat didengarkan melalui gelombang radio. Radio telah menghadirkan acara berita pendek yang menawarkan durasi sangat terbatas dan memberikan kemajuan baru di tahun 1906.

Creator Reginald Fessenden menyiarkan program pertamanya, siaran musik secara langsung, siaran kata penghantar dan musik rekaman. Kesuksesan dari program siaran ini memberikan tayangan baru bagi pendengar supaya rakyat yang ada di dunia tetap mendapatkan berita.

Sejarah Berkembangnya Teknologi Radio

Adanya bibit dari radio modern sebenarnya sudah ada dari tahun 1880-an sebagai hasil penemuan Heinrich Hertz. Ia merupakan seorang fisikiawan berasal dari Jerman yang mampu membuktikan adanya sebuah radiasi elektromagnetik yang dijadikan sebagai media untuk menyalurkan transmisi sinyal radio.

Akan tetapi, untuk jenis radio baru hanya bisa terlacak ketika sudah memasuki tahun 1990-an. Saat itu, penggunaan radio sangat terbatas dalam penyiaran secara maritim.
Radio dimanfaatkan dalam proses pengiriman pesan yang menggunakan kode morse melalui kapal dan daratan. Selain itu, radio juga dijadikan sebagai alat komunikasi untuk satu kapal dengan kapal lain supaya melancarkan koordinasi perjalanan.

Penggunaan Radio Bagi Tentara Perang

Penggunaan radio menunjukkan perluasan seiring berjalannya waktu. Tidak hanya dimanfaatkan oleh kapal sipil, teknologi dari radio juga telah digunakan pada beberapa kapal perang saat itu.

Seperti halnya kapal perang milik angkatan laut Jepang telah menggunakan teknologi radio pada perang Tsushima yang terjadi tahun 1901. Keberadaan radio ini secara aktif telah dimanfaatkan oleh tentara perang yang digunakan dalam kegiatan mata-mata terhadap musuh dengan tujuan armada laut Rusia.

Dalam hal ini, radio telah memiliki peranan yang sangat penting ketika terjadi Perang Dunia II. Seperti yang telah dilakukan dari pihak Jerman, ketika kabel yang berada di bawah laut negara Jerman dilakukan pemotongan oleh Inggris, maka radio dijadikan sebagai opsi alternatif bagi tentara Jepang.

Dengan kehadiran sistem radio trunking, membuat peranan radio ini dijadikan sebagai alat komunikasi yang sangat efektif saat setiap negara masih di masa perang. Penggunaan radio bagi tentara perang bisa mendukung dalam mendapatkan informasi secara akurat.

Perkembangan Sistem Radio Trunking

Sistem radio trunking merupakan sistem yang telah menggunakan sebagian kecil atas jalur komunikasi yang besar secara bersamaan. Pada penerapan sistem terbaru ini tidak membuat timbulnya gangguan terhadap laju komunikasi yang berasal dari jalur komunikasi besar.

Hal ini dikarenakan, telah terdapat automatic switching yang membantu dalam proses pembinaan user pada kanal sesuai pilihan yang memang tidak dipergunakan. Sistem dari teknologi radio ini cenderung lebih aman dalam penerapannya karena hanya user yang berada di satu grup yang dapat memanfaatkan kanal.

Sistem ini berbeda dengan konvensional yang kemungkinan besar memberikan peluang orang luar dapat masuk hingga mendengarkan pembicaraan yang ada pada kanal. Gangguan yang terjadi pada sistem radio trunking bisa lebih berkurang karena untuk penggunaan hanya dilakukan oleh user dalam.

Manfaat Sistem RadiPembentukan o Trunking Bagi Pemerintah dan Kepolisian

Perkembangan radio membuat koleksi di museum terus bertambah seiring berjalannya waktu mulai dari temuan koleksi radio kuno hingga dalam bentuk modern. Seperti hadirnya sistem radio trunking yang memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi pemerintah namun juga kepolisian.

Radio trunking ini dapat dimanfaatkan dalam mendukung keamanan, sehingga digunakan oleh sejumlah instansi untuk meningkatkan kerahasiaan yang lebih tinggi. Seperti yang dilakukan oleh kepolisian hingga pemerintahan yang sudah menggunakan sistem radio trunking untuk menjalankan kegiatan komunikasi yang rahasia.

Perkembangan Radio Trunking Digital

Adanya perkembangan teknologi juga mendukung perubahan terhadap sistem radio trunking yang juga mengikuti arus digital. Radio trunking secara perlahan mengikuti gelombang dari yang sebelumnya analog berubah menjadi digital.

Sehingga di museum tidak hanya menyediakan koleksi radio-radio tua, namun terdapat koleksi radio dari masa ke masa sebagai bentuk perjalanan yang dapat dikenang. Di Indonesia juga telah mendukung migrasi terhadap sistem radio trunking dari analog menuju digital.

Adanya perjalanan dari radio membawa sejarah panjang hingga pada akhirnya menerapkan teknologi digital. Radio dijadikan sebagai alat komunikasi yang sangat efisien dalam mendukung semua kegiatan.

 

Intip Museum Radio Antik di Kota Bandung yang Penuh Sejarah

Intip Museum Radio Antik di Kota Bandung yang Penuh Sejarah – Museum umumnya dijadikan sebagai tempat untuk mengenang peristiwa sejarah. Dengan adanya museum, seseorang bisa memperluas wawasannya. Ada berbagai jenis museum, salah satunya adalah museum radio. Telah diketahui, radio ini tidak serta merta masuk ke Indonesia.

Penyebaran radio memiliki sejarah panjang. Di Indonesia sendiri ada hari untuk memperingatinya, yaitu Hari Radio Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 11 September. Museum radio yang ada di kota Bandung kemudian dibangun.

Lokasi dan Pencetus Museum Radio

Museum radio ini dinamakan sebagai Museum Radio Antik yang berlokasi di Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat. Pencetusnya adalah Denny Kusumah.

Latar Belakang Pendirian Museum Radio

Denny Kusumah mendirikan museum radio dilatarbelakangi oleh kecintaannya terhadap barang-barang antik. Denny juga mendirikannya untuk mengenang sejarah masuknya sarana radio ini pada tahun 1938-1978.

Denny mulai mengoleksi radio antik sejak 2015 silam. Dari yang awalnya hanya beberapa koleksi radio saja, kini berjumlah ratusan radio telah ia kumpulkan.

Akhirnya, Denny Kusumah membuat museum radio dalam rangka untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah radio yang punya banyak makna bagi kemerdekaan Indonesia. Museum tersebut telah dibuka mulai Februari 2021.

Koleksi Museum Radio Antik dan Bersejarah

Sesuai dengan namanya, museum ini menyajikan berbagai model radio dari bentuk awalnya hingga radio buatan Indonesia. Radio antik yang ada di museum tersebut sekitar 200 radio.

Ada berbagai bentuk yang memanjakan mata dan terkesan eye-catching mulai dari ukuran kecil hingga besar. Warna dari radio tersebut juga sangat unik dan terlihat klasik.
Disana, Anda bisa menemukan radio tertua yang dinamakan Radio Philips. Radio Philips di museum tersebut merupakan produksi yang dibuat pada tahun 1938. Ada juga radio buatan Indonesia yang dibuat pada tahun 1950.

1. Radio Philips Antik dan Sejarahnya
Radio Philips ini sebenarnya telah masuk ke Indonesia pada tahun 1895, ketika masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, perdagangan di Indonesia untuk yang pertama kalinya adalah lampu.

Pabrik lampu tersebut didirikan di Surabaya dengan nama NV Philips Fabricage en Handelsmaatschappij. Selanjutnya, sarana penerima radio ditambahkan di pabrik tersebut kemudian dipindahkan di Bandung.

Di Indonesia sendiri, radio merupakan alat yang penting di masa penjajahan. Radio dijadikan sebagai alat komunikasi dan memberikan informasi penting terkait kebijakan tertentu.

Saat Indonesia merdeka, radio memainkan peran penting untuk menyiarkan proklamasi kemerdekaan ke seluruh warga negara Indonesia. Selain itu, radio juga dijadikan sebagai alat propaganda yang efektif untuk menggulingkan penjajahan.

Pada masa itu, banyak sekali model radio yang digunakan. Contohnya adalah:
* Philips
* Erres
* Grundig
* Telefunken
* Galindra
* Ralin
* Maphira

Radio tersebut menjadi saksi bisu berdirinya Republik Indonesia tercinta. Salah satu yang terkenal ini adalah radio Philips. Brand Philips ini sudah sangat melekat di hati orang Indonesia.

Terutama pada era 1950-an sampai 1970-an saat dimana merk ini menjadi sangat unggul dan belum terhempas oleh industri Jepang. Radio ini telah dibuat di produksi di beberapa negara. Dengan demikian, dibuatlah kode-kode tertentu untuk membedakan asal pabriknya.
Kode X adalah kode yang paling umum dan dibuat di Belanda dan Belgia. Sedangkan radio Philips yang dibuat di Indonesia diberi nama kode IN.

2. Radio Ralin Buatan Indonesia
Selain ada radio tertua di Museum Radio Antik ini, ada juga radio buatan Indonesia. Radio ini dinamakan Radio Ralin BI Amply, Indonesia yang dibuat pada tahun 1950. Radio ini menjadi benda favorit yang ingin dilihat pengunjung.

Bentuk dari radio Ralin cukup unik yaitu berbentuk seperti tabung besar dengan kesan antik yang menjadikan pecinta vintage dengan mudah langsung menyukainya. Radio ini biasa menangkap siaran MW.

Selain itu, ada juga radio yang mirip dengan radio yang pernah dipakai Jenderal Sudirman pada masa perang gerilya yaitu tahun 1946. Banyaknya sejarah di balik radio tersebut menjadikan pengunjung yang cinta tanah air mengetahuinya.

Koleksi Jenis Radio Lainnya

Selain radio terkenal di atas, ada juga koleksi radio jenis lainnya yang tak kalah bersejarah dan tergolong radio langka, yaitu sebagai berikut:
* Gatot kaca, Belanda (1954).
* Radio Robin, Indonesia (1955).
* Radio Bung Karno, Belanda (1950).
* Radio Nasional Radiograph, AS (1950).
* Radio Marconi, Italia (1950).
* Radio Telefunken Caprice 7041 W, Jerman (1960).
* Hallicralters TW, AS (1956).
* Radio Telefunken Gavotte 7, Jerman (1956).

Fasilitas Lain di Museum Radio

Selain menyajikan berbagai model radio yang unik, pengunjung dapat menikmati beberapa fasilitas lain yang menarik. Disana, ada pemandangan gunung yang memanjakan mata. Bagi anak muda juga tidak perlu khawatir karena museum ini tidak akan membosankan.

Di museum radio ada tempat untuk berswafoto sehingga bisa dibuat sebagai kenang-kenangan dan cocok untuk dibagikan di sosial media.

Di museum radio ini tidak hanya menyajikan pameran radio, tapi ada juga acara lelang yang bisa diikuti oleh pengunjung. Jika ingin mengoleksinya, pengunjung dapat menghadiri pameran di Herbal House The Lodge Bandung.

Antiqueradiomuseum – Museum radio di Kota Bandung sarat akan sejarah yang perlu diketahui. Beberapa diantara ternyata menjadi saksi bisu perjuangan Indonesia. Dengan adanya museum radio ini membuat kita sebagai warga negara Indonesia semakin mencintai tanah air dan memperluas wawasan.